Pendukung Paslon 02 Ancam dan Aniaya Seorang Warga Desa Pansur Napitu
LensaMedan - Tindakan kekerasan berupa ancaman dan penganiayaan dialami seorang ibu rumah tangga bernama Natalia Nanti Carima br Tampubolon (37).
Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Desa Pansur Napitu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat pagi (29/11/2024).
Menurut pengakuan korban, dia dianiaya oleh tiga orang yang juga tetangganya karena diduga tidak senang atas postingan yang dia tulis pada akun media sosial Facebook tentang harapannya kepada pemimpin baru di Kabupaten Tapanuli Utara JTP-Dens.
Awal postingan itu, berawal adanya tanya-jawab sesama pendukung yang seyogianya menjadi pemicu kemarahan oknum dua wanita yang menggeroyok ibu tiga anak tersebut.
Dari hasil perbincangan mereka di postingan FB itu ada yang menanyakan kepada Natalia, apakah JTP yang menang. Lalu, dijawab Natalia, kalau JTP-Dens yang menang.
"Belum sampai disitu, kalau warga katanya dibayar per kepala Rp100 ribu. Itu ada bukti screen shootnya. Terus dia bilang lagi 95 x 100 sudah berapa itu duitnya ya. Lalu dijawabnya, ya kita lihat saja nanti kelanjutannya. Maksudku disitu kita lihat saja dulu nanti kinerja Bapak Bupati yang belum dilantik ini sekalian dibuktikan sajalah kinerjanya. Lalu komentar saya ini di screen shoot oleh pendukung 02 ini lalu di kirim ke WA pribadi saya, sembari mengancam dirinya,"vterang Natalia.
Masih penuturan Natalia, ancaman itu dilakukan usai magrib, lalu dia meneruskan ancaman itu ke grup Siatas Barita dan dia banyak mendapat suport dari teman-teman di grup WA.
"Banyak teman di grup mendukung saya dan mengatakan jangan takut agar memvideokan kegiatan tim 02 bilamana melakukan tindakan anarkis. Dan saya tunggu hari itu mereka yang mengancam akan menyerang saya sambil menuliskan kata - kata kotor kepada saya. Terus kata mereka tunggu saya pulang dulu," lanjutnya.
Karena merasa tidak aman lagi, selanjutnya, ibu tiga anak ini melaporkan kasus pengancaman itu di posko pemenangan Satika Simamora di Sipoholon.
Di sana dia mendapat arahan dari Tim Satika -Sarlandy ,agar tidak takut dan tidak melakukan perlawanan.
"Cukup videokan saja apa yang mereka lakukan, "terangnya menirukan ucapan Tim Satika-Sarlandy.
Adapun aksi pengeroyokan sebut Natalia br. Tampubolon, berawal pada Jumat sekitar pukul 09.00 Wib, tetangganya yang akrab dipanggil Mak Lego boru Sinaga memanggilnya dari kejauhan sambil marah marah.
Karena Natalia sudah mengetahui tujuan kedatangan mereka, maka panggilan itu tidak dia hiraukan.
"Mereka datang ke rumah aku dan langsung menyerang. Ada videonya di handphone saya tapi karena HP saya sudah dirusak pelaku saat kami bertikai, ini bisa saya buktikan semua video nya. Kalau HP saya sudah diperbaiki, " terangnya sambil menunjukkan bekas cakaran pendukung 02 pada bagian leher dan di lengan.
Dia juga mengaku ditampar salah satu keluarga pelaku di dalam rumah korban sendiri.
Namun video saat kejadian di dalam rumah tidak bisa divideokan karena HP nya sudah dirusak oleh pelaku saat ribut di depan rumah.
Namun begitu Natalia mengaku ada banyak saksi yang melihat penganiayaan terhadap dirinya. Termasuk tubuhnya yang mengalami lebam-lebam.
Tak cukup sampai disitu, Natalia juga mengaku diusir dari kediamannya dan hari itu juga harus angkat kaki (pindah ke tempat lain).
Atas peristiwa yang dialami, Natalia boru Tampubolon pun trauma apalagi ancaman diusir dari desa tersebut.
Natalia pun mendatangi kediaman Satika Simamora untuk mengadu dan meminta perlindungan terhadap masalah yang dihadapi.
Dia juga mengaku akan melaporkan kejadian penganiayaan dirinya kepada tim kuasa hukum 01 agar diproses ke pihak penegakan hukum di Polres Taput dan Polda Sumut.
"Sudah menang saja rusuh dan buat resah. Bagaimana kalau memimpin," kata Natalia kawatir. (darwin nainggolan)
(Tapanuli Utara)
Belum ada Komentar untuk "Pendukung Paslon 02 Ancam dan Aniaya Seorang Warga Desa Pansur Napitu"
Posting Komentar