Perang Dagang Jilid Kedua Menghantui, Pasar Keuangan Bergerak Ambigu


LensaMedan - Gubernur The FED kembali menyatakan bahwa tidak akan tergesa-gesa memangkas besaran bunga acuannya.

Pernyataan ini disampaikan sebagai hasil FOMC minutes sebelumnya. The FED belakangan ini lebih bersikap lebih hawkish setelah pemangkasan bunga acuan sebelumnya.

Dan setelah sejumlah rilis data kemarin, pasar saham di tanah air mendapatkan tekanan, dan tekanan tersebut masih berlanjut pada perdagangan hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah di level 7.172.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, memastikan IHSG tidak sendirian, karena banyak bursa di Asia lainnya yang juga turut ditransaksikan melemah.

Pelaku pasar kembali mengkuatirkan rencana perang dagang jilid kedua oleh Donald Trump. Dimana kabar AS nantinya akan menaikkan tarif 10% pada produk dari China mencuat belakangan ini.

"Pasar saham yang paling menderita dengan kabar tersebut, ditambah dengan sikap The FED yang enggan untuk menurunkan besaran bunga acuan," ujar Gunawan di Medan,  Jumat (29/11/2024)..

Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah justru mengalami pemulihan di sesi perdagangan pagi ini dengan ditransaksikan menguat ke level 15.845 per Dolar AS.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang mengalami tekanan menjadi pemicu menguatanya rupiah pada perdagangan hari ini.

Imbal hasil US Treasury yang turun menurut Gunawan justru memberikan indikasi bahwa pasar obligasi di AS tidak lagi mengalami tekanan jual.

Di sisi lain, lanjut Gunawan. harga emas ditransaksikan menguat di level US$2.660 per ons troy nya.

"Kinerja IHSG, Rupiah dan Emas yang kerap kinerjanya bertolak belakang dengan data ekonomi, menunjukan bahwa pelaku pasar masih gamang dalam menentukan kebijakan investasinya," pungkasnya. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Perang Dagang Jilid Kedua Menghantui, Pasar Keuangan Bergerak Ambigu"

Posting Komentar

Pendukung Paslon 02 Ancam dan Aniaya Seorang Warga Desa Pansur Napitu

LensaMedan - Tindakan kekerasan berupa ancaman  dan  penganiayaan dialami seorang ibu rumah tangga bernama Natalia Nanti Carima br Tampubolo...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel