Awal Pekan Merana, IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Merah
LensaMedan - Data neraca perdagangan tanah air membaik pada bulan November, yang mencatatkan surplus sebesar US$4.42 miliar. Namun, mata uang Rupiah justru mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.
Kabar membaiknya data surplus neraca perdagangan tidak mampu berbuat banyak untuk mendorong penguatan mata uang Rupiah. Rupiah ditutup melemah di level 15.995 per Dolar AS.
Bahkan mata uang Rupiah justru sempat melemah hingga ke level 16.030 selama sesi perdagangan awal pekan ini.
Pelemahan mata uang rupiah pada hari ini menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, telah membebani kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). dimana
"IHSG ditutup melemah 0.9% di level 7.258,631, setelah sempat melemah hingga ke level 7.204,654," ujar Gunawan di Medan, Senin (16/12/2024).
Gunawan menyebut, memburuknya kinerja IHSG juga tidak terlepas dari memburuknya kinerja mayoritas bursa yang ada di Asia.
Memburuknya sejumlah bursa di Asia juga terjadi seiring dengan memburuknya data penjualan ritel China.
Dan ekspektasi bahwa data manufaktur Amerika memburuk juga turut dikhawatirkan akan membuat tren pelemahan bursa di Asia berlanjut pada perdagangan besok.
Tekanan yang terjadi pada pasar keuangan di tanah air pada perdagangan hari ini, lebih banyak dipengaruhi oleh memburuknya tekanan eksternal.
"Selain data ekonomi yang kurang begitu menggembirakan, tensi geopolitik yang tak kunjung reda juga menjadi salah satu pemicunya," sebutnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan relative stabil diharga US$2.656 per ons troy, atau sekitar 1.37 per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan Merana, IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Merah "
Posting Komentar