BI Intervensi Pasar, IHSG dan Rupiah Langsung Berbalik ke Zona Hijau
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini bergerak bagai roller coaster. IHSG sempat menyentuh titik terendahnya di level 6.931, dan paling tinggi sempat menyentuh 7.032.
Sebelum akhirnya IHSG ditutup menguat tipis 0.09% di level 6.983,865, dimana investor asing justru membukukan transaksi jual bersih senilai Rp943 miliar.
"Kinerja IHSG sedikit berbeda dengan mayoritas bursa di Asia yang banyak ditutup melemah terbatas," ujarAnalis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Jumat (20/12/2024).
Puncak tekanan pada IHSG di akhir pekan ini disebutkan Gunawan terjadi saat mata uang Rupiah sempat melemah di level 16.300 per Dolar AS.
Namun, tekanan mata uang Rupiah mereda dan ditutup menguat di level 16.190 per Dolar AS. Dan berbaliknya kinerja IHSG dari tekanan juga tidak terlepas dari penguatan mata uang rupiah.
Beban IHSG berkurang saat Rupiah berbalik menguat, serta membuat IHSG mampu melawan arus pelemahan bursa di Asia.
Penguatan Rupiah dipicu oleh intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia di pasar keuangan sehingga mendorong IHSG dan Rupiah berbalik ke zona hijau.
"Langkah BI dalam meredam gejolak Rupiah dinilai cukup berhasil dan untuk sementara waktu menentramkan pasar," sebut Gunawan.
Dilanjutkan Gunawan, pelaku pasar sendiri juga masih menanti rilis data inflasi AS yang akan menjadi penggerak pasar selanjutnya.
Tekanan eksternal pada pasar keuangan belakangan ini mendominasi sentimen negatif yang ada di pasar keuangan tanah air.
Dan sejauh ini tekanannya diproyeksikan akan terus memburuk seiring dengan data ekonomi AS yang terus membaik.
"Tekanan juga akan dirasakan oleh komoditas emas yang menjadi rival Dolar AS. Dan pada sore ini harga emas terpantau menguat ke level US$2.605 per ons troy, atau sekitar Rp1,36 juta per gram," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "BI Intervensi Pasar, IHSG dan Rupiah Langsung Berbalik ke Zona Hijau "
Posting Komentar