IHSG dan Rupiah Makin Terpuruk, Pelaku Pasar Tunggu Rilis Inflasi AS
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,84% di level 6.977,238.
Pelemahan kinerja IHSG yang diikuti dengan aksi jual investor asing senilai Rp473,9 miliar ini seiring dengan memburuknya kinerja mayoritas bursa di Asia.
" Sentimen melemahnya IHSG yang masih didorong oleh sikap The Fed yang bernada hawkish menjadikan IHSG masuk dalam deretan bursa saham yang berkinerja paling buruk pada hari ini," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Kamis (19/12/2024).
Tidak hanya IHSG, mata uang Rupiah disebut Gunawan juga mengalami pelemahan yang cukup dalam.
Kinerja mata uang Rupiah ditutup melemah di level 16.285 per Dolar AS, dimana penguatan US Dolar masih ditopang oleh ekspektasi kebijakan The FED yang memungkinkan tidak ada pemangkasan bunga acuan di tahun depan.
Isyarat The FED tersebut menjadi indikasi kuat bahwa tren Dolar AS kedepan adalah bullish.
Ditambah lagi dengan serangkaian kebijakan Presiden AS kedepan yang juga bernada bullish buat IHSG.
Dolar AS sangat potensial memberikan tekanan terhadap mata uang rivalnya.
"Menjelang tutup tahun 2024 ini, pelaku pasar hanya menunggu rilis inflasi dan PDB AS pada perdagangan selanjutnya. Data tersebut akan sangat menentukan arah pergerakan pasar di akhir pekan," kata Gunawan.
Di sisi lain, harga emas pad aperdagangan sore ini sedikit membaik di level US$2.620 per ons troy, atau sekitar Rp1,38 juta per gram.
Harga emas juga mengalami tekanan hebat setelah The FED memberikan sinyal kebijakannya di tahun depan. Dan bisa makin tertekan jika data inflasi AS terus menunjukan kenaikan nantinya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Makin Terpuruk, Pelaku Pasar Tunggu Rilis Inflasi AS "
Posting Komentar