Tak Mampu Melawan Tekanan, IHSG dan Rupiah Berlabuh di Zona Merah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sangat volatile pada perdagangan hari ini.
IHSG sempat menguat dan menyentuh 7.216, namun sempat melemah hingga ke level 7.105. Sebelum akhirnya IHSG ditutup turun 0.7% di level 7.107,875.
IHSG menjadi salah satu bursa saham di Asia yang berkinerja paling buruk pada perdagangan hari ini.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja IHSG beberapa kali bergerak melemah dengan menembus satu level psikologis, dan mendekati level psikologis yang baru.
" Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan pada IHSG lebih di dorong oleh faktor psikologis pasar, dan mengabaikan indikator teknikal," ujar Gunawan di Medan, Rabu (18/12/2024).
Gunawan menyebutkan, tekanan pada hari ini juga tidak dibarengi oleh sejumlah agenda ekonomi besar kecuali keputusan BI Rate.
Pada perdagangan hari ini, Bank Indonesia tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 6%. Kebijakan BI tersebut sesuai dengan ekspektasi.
Namun dampak dari kebijakan tersebut belum menjadi kabar baik bagi IHSG dan Rupiah.
Mata uang Rupiah pada hari ini juga ditutup melemah di level 16.085 per US Dolar.
Kinerja mata uang Rupiah bahkan sempat melemah hingga ke level 16.120 selama sesi perdagangan.
"Rupiah beserta IHSG berpeluang menguat di akhir pekan jika The FED memangkas besaran bunga acuannya," sebutnya.
Di sisi lain, harga emas pada perdagangan hari ini juga ikut melemah di level $2.646 per US Dolar. Atau sekitar Rp1,37 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Mampu Melawan Tekanan, IHSG dan Rupiah Berlabuh di Zona Merah"
Posting Komentar