The FED Pangkas Bunga, IHSG dan Rupiah Justru Melemah
LensaMedan - Bank Sentral AS atau The FED memangkas besaran bungaa acuannya sebesar 25 basis poin. Kebijakan tersebut seyogyanya menjadi kabar baik bagi pasar keuangan khususnya pasar saham.
Akan tetapi, mayoritas pasar saham di Asia justru dibuka melemah cukup dalam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri dibuka melemah ke level 7.034, dan sejauh ini juga terus melemah dan mendekati level psikologis 7.000.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, menilai, pemicu pelemahan pasar saham pada hari ini bukan dipicu oleh kebijakan The FED tersebut, melainkan sinyal kebijakan yang tidak akan agresif dalam pemangaksan bunga acuan di tahun depan.
Sinyal tersebut kian mempertegas bahwa The FED akan cenderung memiliki pola kebijakan yang seirama dengan arah kebijakan ekonomi AS di bawah kepemimpinan Presiden Trump nantinya.
IHSG pada perdagangan hari ini akan menguji level psikologis 7.000 sebagai level selanjutnya. Pelaku pasar perlu mewaspadai koreksi di bawah level psikologis tersebut.
"Secara teknikal level tersebut akan menjadi level yang berpeluangmendorong koreksi selanjutnya, dan bisa menjadi level resisten kuat seandainya IHSG sudah berada di bawah level 7.000," ujar Gunawan di Medan, Kamis (19/12/2024).
Sementara itu, kinerja mata uang rupah pada sesi perdagangan pagi terpantau melemah ke level 16.200 per Dolar AS.
Pemicunya adalah imbal hasil US Treasury naik di atas 4.5%, dipicu oleh sikap The FED yang bernada hawkish.
Di sisi lain harga emas juga ikut melemah ke level $2.611 per ons troy.
Kombinasi kebijakan The FED yang lebih bernada hawkish, ditambah dengan kebiakan ekspansif Trump menjadi kombinasi kuat yang menekan pasar keuangan di Negara lain termasuk logam mulia. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "The FED Pangkas Bunga, IHSG dan Rupiah Justru Melemah"
Posting Komentar