Tingkatkan Komoditas Cabai, Wamen UMKM dan Pj Bupati Batu Bara Resmikan Rumah Produksi

LensaMedan - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza bersama Pj Bupati Batu Bara H. Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP., yang diwakili oleh Asisten II Bambang Hadisuprapto meresmikan Rumah Produksi Bersama (RPB) di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Rabu (18/12/2024). Program ini bertujuan untuk mendukung hilirisasi komoditas unggulan cabai di daerah tersebut.

Hadir dalam acara tersebut Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Dr. Ali, Kajari Batu Bara Diky Oktavia, Dandim 02/08 Asahan Letkol. Inf. Bassarewan, Danyon 126/KC Mayor. Inf. Syahirin Yahya, Danlanal TBA Letkol. Laut (P) Wido Dwi Nugraha, unsur Forkopimda, Baharuddin Siagian dan Syafrizal (Bupati dan Wakil Bupati Batu Bara terpilih) Kepala OPD, serta kelompok tani setempat.

RPB ini merupakan bagian dari mega program pengelolaan terpadu UMKM yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI. Program ini telah diimplementasikan di 16 lokasi di Indonesia, dengan Kabupaten Batu Bara menjadi salah satu lokasi terpilih. 

Dalam laporannya, Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Dr. Ali menyampaikan bahwa RPB Batu Bara difokuskan pada pengembangan komoditas cabai.

“RPB di Batu Bara ini dibangun pada Tahun Anggaran 2023 dengan alokasi dana sebesar Rp 9,8 miliar. Pada Tahun Anggaran 2024, dialokasikan tambahan Rp1,7 miliar untuk optimalisasi sehingga total anggaran mencapai Rp11,6 miliar,” ujar Dr. Ali.

Hingga saat ini, baru tiga RPB yang diresmikan di Indonesia, yakni RPB komoditas cokelat di Jembrana (Bali), RPB komoditas kulit di Garut dan RPB komoditas cabai di Batu Bara.

Dalam arahannya, Wamen Helvi Yuni Moraza menyoroti potensi besar Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Batu Bara, sebagai sentra produksi cabai terbesar ketiga setelah Kabupaten Simalungun dan Karo.

“Sumatera Utara adalah salah satu penghasil cabai terbesar di Indonesia dengan total produksi mencapai 522,7 ribu ton, menyumbang 11,36% dari total produksi nasional. Batu Bara berkontribusi signifikan sebagai sentra produksi cabai di Sumut setelah Simalungun dan Karo,” ungkapnya.

Helvi berharap RPB ini dapat menjadi pusat pengelolaan yang menjaga stabilitas harga cabai, meningkatkan kualitas produk, dan menekan laju inflasi. Ia juga menekankan pentingnya loyalitas, integritas, dan disiplin dari semua pihak terkait.

“Kami berharap petani cabai dapat loyal terhadap peningkatan kualitas produknya serta mendukung RPB sebagai mitra yang berkesinambungan. Batu Bara memiliki keunggulan dan potensi besar untuk sukses melalui fasilitas ini,” tambahnya.

Dalam sambutan Pj. Bupati Batu Bara Heri Wahyudi, yang diwakilkan oleh Asisten 2 Bambang Hadisuprapto, menjelaskan bahwa pembangunan RPB bertujuan menciptakan petani cabai yang mandiri, menjaga stabilitas harga saat panen raya, serta meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian.

“Rumah Produksi Bersama ini diharapkan mampu memutus ketergantungan petani pada tengkulak, menjaga stabilitas harga, dan mengendalikan inflasi, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.

Ia juga mengimbau pengelola RPB, yakni Koperasi Produsen Pertanian Berkah Abadi Jaya untuk menjalankan bisnis secara profesional, akuntabel, dan amanah. Manfaatkan potensi kerja sama dengan pihak lain demi keberlanjutan RPB dan pastikan fasilitas ini mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan.

Reporter : Reza

Belum ada Komentar untuk "Tingkatkan Komoditas Cabai, Wamen UMKM dan Pj Bupati Batu Bara Resmikan Rumah Produksi"

Posting Komentar

Lapas Labuhan Ruku Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu

LensaMedan - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-96, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku menggelar upacara, dimana seluruh petugas upacaranya dil...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel