Tomat dan Bawang Merah Jadi Komoditas Pemicu Inflasi November


LensaMedan - Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara di 8 kabupaten/kota, pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,49%.

Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK, 2022=100) dari 104,65 pada November 2023 menjadi 106,21 pada November 2024. Sementara tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,54% dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,13%.

Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, mengatakan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran.

Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau (2,12%); kelompok pakaian dan alas kaki (1,90%); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,56%); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,18%).

Kemudian kelompok kesehatan (0,84%); kelompok kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,46%); kelompok pendidikan (1,01%); kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,63%); dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
(6,72%).

"Sementara kelompok transportasi  dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan  masing-masing sebesar 0,44% dan 0,04%," ujar Asim saat memaparkan Berita Resmi Statistik di Kantor BPS Sumut, Senin (2/12/2024).

Jika dilihat berdasarkan komoditas, kata Asim, maka komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi y-on-y pada November 2024, antara lain emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, minyak goreng, bawang merah,  dan kelapa.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil terhadap  deflasi y-on-y pada November 2024 antara lain cabai merah, cabai rawit, udang basah, bensin, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, dan apel.

Adapun secara m-to-m, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi pada November 2024 antara lain tomat, bawang merah, minyak goreng, udang basah, bawang putih, dan ikan asin teri.

"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil terhadap deflasi m-to-m pada November 2024 antara lain cabai merah, beras, cabai rawit, daging ayam ras, sabun detergen bubuk, sawi hijau, dan makanan ringan/snack," kata Asim.

Lebih jauh dijelaskan Asim, inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga komoditas hortikultura diharapkan mampu memperbaiki Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor Hortikultura yang beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami penurunan.

"Harapannya di bulan Desember ini, harga cabai merah yang di bulan November kemarin masih jadi penyumbang deflasi bisa meningkat harganya tetapi tentunya tetap dalam batas normal," pungkasnya. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Tomat dan Bawang Merah Jadi Komoditas Pemicu Inflasi November"

Posting Komentar

Akhirnya Jasad Andreas Sianipar Ditemukan, Keluarga Sampaikan Terima Kasih kepada Denpom I/5 Medan

LensaMedan - Jasad Andreas Rurystein Sianipar (44), warga Jalan Dame Desa Paya Geli, Kecamatan Medan Sunggal, akhirnya berhasil ditemukan. S...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel