Usai Libur Natal, IHSG dan Rupiah Beda Arah
LensaMedan - Tidak ada agenda ekonomi besar setidaknya hingga 1 Januari mendatang.
Kinerja pasar keuangan diproyeksikan akan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal dibandingkan dengan fundamental.
Pasar saham di Asia pada perdagangan akhir pekan ini terpantau bergerak mixed.
Kondisi ini menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, tidak akan memberikan dorongan besar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk bergerak terlalu jauh di dua zona yang berbeda.
IHSG sendiri pada sesi pembukaan perdagangan dibuka menguat tipis ke level 7.073, dan berpeluang ditransaksikan mendatar dalam rentang 7.050 hingga 7.120.
"IHSG memang memiliki potensi yang lebih besar untuk ditutup menguat hingga sesi penutupan perdagangan, namun volatilitas selama sesi perdagangan berlangsung masih berpeluang mendorong IHSG di zona merah," ujar Gunawan di Medan, Jumat (27/12/2024).
Sementara itu, lanjut Gunawan, imbal hasil US Treasury yang terpantau bergerak mendatar memberikan gambaran bahwa Dolar AS juga tidak memiliki amunisi untuk menguat terlalu jauh terhadap mata uang lainnya.
Dolar AS juga terpantau berada di zona merah terhadap sejumlah mata uang di Asia pada perdagangan pagi ini. Kinerja Dolar AS tertekan ditengah minimnyan sentimen pasar.
Rupiah pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah ke leval 16.235 per Dolar AS. Walau demikian Rupiah juga masih berpeluang untuk menguat nantinya.
"Ditengah sentimen negatif yang menekan Dolar AS, Rupiah berpeluang untuk bergerak dalam rentang 16.170 hingga 16.250," sebutnya
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan relatif menguat dikisaran $2.630 per ons troy. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Usai Libur Natal, IHSG dan Rupiah Beda Arah "
Posting Komentar