Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Dibuka Melemah
LensaMedan - Pasar keuangan di pekan ini akan banyak dibanjiri agenda ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari tanah air, pada Rabu nanti akan ada rilis data neraca perdagangan dan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Sementara itu, dari luar akan ada banyak data ekonomi dari AS dan China yang siap menjadi penggerak pasar selanjutnya.
Neraca dagang di tanah air diproyeksikan akan tetap mencatat surplus, sementara kebijakan Bank Indonesia akan tetap mempertahankan besaran bunga acuan dalam level yang sama.
Namun data ekonomi eksternal yang akan lebih banyak memberikan ketidakpastian, ditambah lagi pelaku pasar akan lebih terfokus pada pelantikan Presiden Trump nantinya.
"Pekan kinerja pasar keuangan bergerak sangat volatile dan cenderung sulit diperdiksikan pergerakannya," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Senin (13/1/2025).
Pada perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 7.083, sementara mata uang Rupiah ditransaksikan melemah ke level 16.260 per Dolar AS.
Kinerja IHSG diproyeksikan berada dalam rentang 7.030 hingga 7.100 di sesi perdagangan hari ini.
Sementara mata uang Rupiah berpeluang akan berada di zona merah seharian.
Gunawan menilai, membaiknya imbal hasil US Treasury 10 Tahun di atas 4.7% memicu pelemahan rupiah pada hari ini.
"Data laporan ketenagakerjaan yang lebih tinggi dari ekspektasi membuat pasar kian yakin bahwa kebijakan moneter The FED kian bernada hawkish di tahun ini," tuturnya.
Di sisi lain, harga emas terpantau alami kenaikan di level US$2.689 per ons troy.
Kenaikan harga emas dipicu oleh membaiknya ekspektasi inflasi, ditambah dengan tensi geopolitik yang kembali memanas.
Terlebih rencana kebijakan Presiden terpilih AS kedepan juga berpeluang mendorong peningkatan tensi geopolitik global. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Dibuka Melemah "
Posting Komentar