IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan kinerja positif pada perdagangan hari ini dan berhasil ditutup menguat 0,5% di level 7.109,196.

Mayoritas bursa di Asia juga ditutup menguat pada perdagangan hari ini.

Gambarannya tidak jauh berbeda dengan IHSG, dimana banyak bursa di Asia yang ditutup menguat terbatas.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG terjadi di saat minimnya sentimen ekonomi di pasar.

"Data investasi asing langsung ke tanah air selama kuartal keempat yang mengalami kenaikan sebesar 33,3%, menjadi satu-satunya kabar positif bagi pasar keuangan," ujar Gunawan di Medan,  Jumat (31/1/2025).

Sayangnya kata Gunawan, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini tetap berada di jalur merah, dengan ditutup melemah di level 16.295 Dolar AS.

Bahkan Rupiah sempat melemah hingga ke level 16.320 per US Dolar selama sesi perdagangan berlangsung.

Gunawan menilai, sentimen suku bunga masih menjadi pemicu utama melemahnya mata uang Rupiah belakangan ini.

Tekanan terhadap mata uang Rupiah terpantau mengalami peningkatan selama sesi perdagangan berlangsung.

Kenaikan imbal hasil US Treasury selama sesi perdagangan asia membuat US Dolar menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia termasuk Rupiah.

Dan tidak hanya berdampak terhadap Rupiah, Kinerja IHSG juga terlihat mengurangi keuntungannya dan terpantau mengalami tekanan jual di sesi perdagangan kedua.

Pemicu melemahnya pasar keuangan di tanah air tidak terlepas dari kekuatiran terhadap laju tekanan inflasi AS.

"Inflasi di AS diproyeksikan akan alami peningkatan yang bisa merubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter longgar The FED," katanya.

Tak hanya Rupiah, harga emas juga terpantau mengalami tekanan dikisaran level US$2.794 per ons troy, atau sekitar Rp1,47 per gram nya. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini