Kembali Alami Tekanan Secara Tiba-Tiba, IHSG Terperosok ke Zona Merah

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan yang besar di menit akhir perdagangan.

Meskipun IHSG selama sesi perdagangan berlangsung mayoritas berada di zona merah, namun ada tekanan jual di menit-menit terakhir, sehingga membuat IHSG ditutup melemah 0.92% di level 7.166,056.

Level penutupan tersebut sekaligus menjadi level terendah IHSG pada hari ini.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, menilai, investor masih dibayangi dengan kekuatiran arah kebijakan ekonomi global yang sangat dinamis dan sulit diproyeksikan belakangan ini.

Sinyal kebijakan dari negara ekonomi besar seperti AS juga belum bisa sepenuhnya dijadikan acuan.

Sementara negara besar lainnya seperti China maupun Eropa juga seakan masih menanti bagaimana arah kebijakan ekonomi AS.

"Sikap ini yang membuat investor gamang serta ragu berinvestasi dalam jangka panjang. Terlebih terhadap aset-aset keuangan yang memiliki resiko lebih tinggi seperti yang ada di banyak negara berkembang," ujar Gunawan, Jumat (24/1/2025).

Sementara itu, hal yang berbeda justru ditunjukan oleh mata uang Rupiah yang justru ditutup menguat di level 16.170 per Dolar AS.

Penguatan Rupiah disebutkan Gunawan terjadi disaat Dolar AS juga mengalami tekanan terhadap sjeumlah mata uang Asia lainnya seperti Yen Jepang, Yuan China, Dolar Singapura, Dolar Hong Kong dan Rupe India.

"Dan kondisinya berbeda dengan IHSG yang melemah disaat banyak bursa di Asia ditutup di zona hijau," sebutnya.

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat di level US$2.778 per ons troy, atau sekitar Rp1,45 juta per gram. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini