Kisah Power Team di Balik Kesuksesan Sunatan Massal Gratis
LensaMedan - Di balik kesuksesan kegiatan bakti sosial sunatan massal yang telah membantu 5.000 anak secara gratis, ada kerja keras dan dedikasi luar biasa dari sekelompok tenaga medis.Menyebut diri mereka sebagai Power Team, tim yang terdiri dari 22 tenaga medis profesional dari berbagai instansi tidak hanya bertujuan membantu masyarakat, tetapi juga memberikan pelayanan terbaik dengan mengedepankan kualitas.
Adalah dr. Arya Tjipta, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M(K), yang menjadi sosok penggagas terbentuknya Power Team di tahun 2021 lalu.
Pemilik Beautify Indonesia ini, menjelaskan filosofi yang mereka terapkan dalam setiap tindakan medis selalu mengedepankan Filosofi Jawa Gemi, Nastiti, dan Ngati-ati. .
"Filosofi ini kami terapkan untuk memastikan setiap tindakan dilakukan hemat, teliti, dan hati-hati," ungkap dr. Arya di sela-sela sunatan massal 70 anak di Klinik Beautify Indonesia, Jalan Zainul Arifin, Medan, Minggu (26/1/2025).
Meski mayoritas anggota tim berasal dari luar budaya Jawa, filosofi ini tetap mereka pegang teguh.
"Kami ingin budaya Indonesia tetap hidup, dan filosofi ini menjadi pengingat untuk selalu teliti. Bahkan, ada kasus yang kami temukan tidak cocok ditangani di sini, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit untuk operasi besar. Jangan sampai karena ini bakti sosial, hasilnya asal-asalan," tambahnya.
dr. Arya juga berbagi pengalaman unik selama menjalankan misi ini.
"Ada kasus Hipospadia, kelainan penis di mana lubang saluran kencing tidak berada di ujung. Kasus seperti ini harus ditangani secara khusus di rumah sakit. Kami tidak mau memaksakan di sini demi menjaga keselamatan pasien," ungkapnya.
Salah satu relawan Power Team, Ahmad Husaini Dongoran, Amd., Kep., menjelaskan pentingnya edukasi dalam dunia medis, khususnya soal sunat.
"Dulu, sunat hanya soal potong dan jahit. Tapi sekarang kami memastikan semua berdasarkan referensi medis. Jadi, masyarakat bisa tahu mana sunat yang sesuai standar dan mana yang tidak," kata Ahmad yang akrab dipanggil Sonny.
Sonny juga menegaskan bahwa sunat massal tidak boleh menjadi ajang latihan bagi tenaga medis yang belum berpengalaman.
"Kami latih dulu orang-orang yang ingin bergabung. Jangan sampai sunat massal ini justru jadi ajang belajar. Kualitas tetap nomor satu," tegasnya.
Sebagian besar kegiatan Power Team dilakukan di Kota Medan, dengan prioritas lokasi yang memiliki fasilitas steril, seperti Klinik Beautify Indonesia.
"Kami memilih lokasi seperti klinik agar lebih safety dan steril. Itu penting untuk menjaga kualitas pelayanan," ujar Trias Prima, S.Kep., Ns, anggota Power Team lainnya.
Power Team memastikan bahwa setiap tindakan mereka berdampak positif jangka panjang. "Sunat itu bukan hanya potong dan selesai. Kami pastikan hasilnya sesuai tujuan, yaitu kebersihan dan kesehatan jangka panjang. Jangan sampai nanti setelah sunat, hasilnya malah bermasalah," tambah Trias yang sudah terlibat kegiatan sejak awal.
Power Team terbentuk pada 2021 dengan visi utama membantu sesama tanpa pamrih.
"Tapi kegiatan sunat massal sudah mulai sejak tahun 2017. Tidak ada biaya pendaftaran atau iuran untuk bergabung. Yang penting mau belajar dan ikhlas bekerja. Kami semua happy-happy saja karena ini panggilan hati," kata dr. Arya.
Dengan dedikasi seperti ini, Power Team tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada ribuan masyarakat, tetapi juga menjadi teladan bagaimana tenaga medis bisa berkarya untuk kemanusiaan.
"Ini bukan soal jumlah, tapi soal kualitas dan tanggung jawab. Kami ingin setiap anak pulang dengan senyum dan tanpa kekhawatiran," tutup dr. Arya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Kisah Power Team di Balik Kesuksesan Sunatan Massal Gratis"
Posting Komentar