Miris! Gara-gara Belum Bayar Uang Sekolah, Siswi SD Disuruh Duduk di Lantai saat Belajar
LensaMedan - Sebuah video viral yang memperlihatkan seorang
siswa sekolah dasar (SD) berinisial IM (10) harus belajar dilantai dalam ruangan
kelas karena belum membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama
tiga bulan beredar luas di media sosial. Video yang terjadi di salah satu
sekolah di Kota Medan ini pun menjadi perhatian netizen.
Terkait video tersebut, ibu kandung IM, Kamelia membenarkan kepada
awak media di rumahnya yang beralamat di Jalan Brigjen Katamso Gang Jarak,
Kecamatan Medan Johor.
Sembari menangis, Kamelia menceritakan bahwa peristiwa adanya
video itu berawal dari laporan anaknya yang duduk di bangku sekolah kelas IV SD
Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor. Anaknya terpaksa mendapatkan
hukuman dari Wali Kelas berinsial H karena belum membayar uang SPP tersebut.
"Ibu tolong ambil rapor, saya malu duduk dibawa
ini," ucap Kamelia dengan berurai air mata, Jumat (10/1/25) sore.
Kamelia mengatakan bahwa IM yang merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara itu, setiap akan pergi sekolah ada rasa takut. IM mendapat hukuman
duduk di lantai kelas saat jam sekolah sejak hari pertama semester genap, Senin
(6/1/25).
Mendengar laporan seperti itu, kemudian Kamelia mendatangi
sekolah anaknya pada hari Rabu (8/1) pagi. Betapa hancur dan sedihnya hati
seorang ibu berstatus orang tua tunggal ini ketika melihat anaknya mengikuti kegiatan
belajar dengan duduk di lantai kelas.
Suasana dalam kelas pun pecah dan sempat terjadi adu mulut
antara Kamelia dengan Wali Kelas. Tak kuasa menahan rasa sedih yang mendalam, ibu
IM terus menangis menceritakan apa dialami anaknya tersebut.
“Sampai di pagar sekolah, kawan-kawan IM mengejar dan pegang
tangan saya. Mereka bilang ambil rapor IM. Kasihan dia duduk di lantai seperti
pengemis. Di situ saya pecah menangis. Saya ke ruang kelasnya dan melihat anak
saya duduk di lantai. Tega kali gurunya,” jelas Kamelia.
Saat itu, Ketika melihat dengan mata kepala sendiri, Kamelia
merekam anaknya yang sedang duduk di lantai. Bahkan, Kamelia sempat beradu
argumen dengan guru Wali Kelas berinisial H terkait kenapa IM kok bisa duduk di
lantai kelas.
“Kemudian, saya dibawa ke kantor Kepala Sekolah. Saya
bertanya apakah Kepala Sekolah tahu masalah ini? Kepala Sekolah bilang enggak
tahu kalau anak saya dihukum sampai duduk di lantai. Peraturan itu juga Kepala Sekolah
tidak tahu,” ucap Kamelia.
Kamelia mengungkapkan kepada awak media bahwa sebelumnya, dirinya
sudah meminta dispensasi atau penundaan pembayaran uang SPP selama tiga bulan
terhitung bulan Oktober, November dan Desember 2024 kepada Kepala Sekolah SD
Swasta Abdi Sukma, Juli Sari. Lalu, Kepala Sekolah memberikan izin kepada IM
untuk bisa mengikuti ujian akhir semester, tetapi tanpa mendapatkan rapor.
“Sebelum Natal 2024 itu ujian, di situ saya memang belum
bayar uang sekolah abang dan adiknya masing-masing tiga bulan. Saya sempat
minta dispensasi kepada kepala sekolah agar anak bisa ikut ujian. Alhamdulillah
dikasih ujian,” papar Kamelia.
Rapor tidak bisa diambil karena menurut Kamelia tidak ada
uang untuk membayar SPP dan dirinya pun tidak ada memiliki pekerjaan tetap saat
ini.
Pada saat pembagian rapor karena masih merasa belum lunas
(uang SPP). Saat itu saya sedang sakit makanya enggak bisa ke sekolah. Lalu,
libur sampai 6 Januari 2025,” ucap Kamelia dengan suara lirih.
Sebelumnya, Kamelia menjelaskan bahwa wali kelas IM yaitu H ada
mengirim pesan ke grup WhatsApp para orang tua siswa yang isinya menyebutkan bagi
para pelajar yang belum membayar uang SPP, uang buk, dan tidak mengambil rapor,
tidak diperbolehkan mengikuti Pelajaran sekolah.
Mendapat pesan seperti itu melalui group WhatsApp, lalu Kamelia
mengirimkan pesan suara ke H dengan tujuan agar bisa mendapatkan dispensasi terhadap
anaknya IM supaya bisa mengikuti pelajaran. Pada 6 Januari 2025, para siswa di
SD Swasta Abdi Sukma kembali masuk sekolah. Namun, H kembali mengirim pesan
imbauan serupa lewat grup WhatsApp.
“Akhirnya saya kirim pesan suara secara pribadi. Saya bilang
izin belum bisa datang hari ini, mungkin besok,” kata Kamelia.
Gurunya melarang IM untuk mengikuti Pelajaran, lantaran
belum membayar uang SPP. Namun, IM tetap ingin mengikuti pelajaran di sekolah tetapi
dia terpaksa harus duduk di lantai kelasnya sejak 6 Januari 2025.
“Jadi, pada hari Rabu 8 Januari 2025, saya bilang ke anak
untuk tetap datang ke sekolah. Saya bilang mau coba jual handphone untuk bayar
SPP dan uang buku. Terus anak saya bilang kalau dia malu datang ke sekolah karena
didudukkan di lantai,” jelas Kamelia.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, saat Kepala
Sekolah SD Swasta Abdi Sukma, Juli Sari dikonfirmasi melalui telepon seluler, belum merespon dan
belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Miris! Gara-gara Belum Bayar Uang Sekolah, Siswi SD Disuruh Duduk di Lantai saat Belajar"
Posting Komentar