Pasta Cabai Terjual 2,6 Ton di Tahun 2024, RPB: Bukti Awal Keberhasilan Koperasi BAJA sebagai Pengelola
LensaMedan - Manajer Rumah Produksi Bersama (RPB) Muhammad Shaf Karim, M.Tr.E dan tim kembali menjual satu ton pasta cabai bermerek Melaka ke salah satu Distributor makanan yang berasal dari Kota Medan, Minggu (26/01/2025)
Penjualan ini sudah ketiga kalinya sejak Distributor tersebut melakukan pembelian pasta cabai pertama pada bulan November 2024, dengan total 2.6 ton pasta cabai sudah dijual ke Distributor tersebut dengan nilai transaksi mencapai 75 juta rupiah.
Sementara, masih ada beberapa Distributor lain yang juga turut serta dalam pembelian pasta cabai Melaka Rumah Produksi Bersama (RPB) Kabupaten Batu Bara.
"Sampai saat ini sudah hampir 4 ton pasta cabai yang terjual dan hanya bersisa ratusan kilogram saja. Kinerja yang cukup mengesankan yang dilakukan oleh Koperasi Berkah Abadi Jaya (BAJA) dan Manajemen RPB dalam memasarkan dan menjual produk pasta cabai yang telah diproduksi," kata Karim kepada wartawan.
Menurut Karim, sejak awal penyerahan secara resmi mengenai pengelolaan RPB Pasta Cabai dari Pemkab Batu Bara ke Koperasi BAJA pada awal bulan November 2024, Koperasi BAJA langsung tancap gas dalam menjalankan produksi pasta cabai.
Koperasi BAJA dan RPB menargetkan untuk segera berproduksi dan bertransaksi sesuai dengan yang diamanatkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Walaupun dengan fasilitas dan kondisi yang minim untuk skala industri, manajemen Koperasi dan RPB tetap optimis untuk dapat segera beroperasi dan bertransaksi.
“Ternyata semua berjalan sesuai dengan rencana, berkat usaha dan doa, Koperasi dan manajemen RPB berhasil beroperasi sejak November 2024 dan mulai mencoba membangun pasar dan relasi untuk segera bertransaksi jual beli guna menghidupkan roda bisnis di RPB Pasta Cabai," ujar Karim.
Karim juga menjelaskan bahwa di bulan ketiga pengelolaan ini, Koperasi sangat optimis dapat meningkatkan produksi dan transaksi semaksimal mungkin untuk ke depannya. Dan dapat menarik modal penyertaan yang lebih besar.
'Sebab, jika kita melihat kebelakang, penetapan Koperasi BAJA sebagai pengelola RPB cukup melewati jalan yang panjang. Persyaratan dari seleksi Kementerian Koperasi dan UKM dan Dinas Koperasi dan UKM semua dipenuhi dengan perjuangan agar bisa memenuhi standar pengelola RPB yang baik dan efektif," jelas Karim.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua Koperasi Dr. Ahmad Fauzi, RPB bukanlah unit usaha yang sederhana, namun RPB adalah industri kecil yang berteknologi tinggi, butuh keilmuan dalam pengelolaannya.
"Kita tidak mau RPB menambah daftar panjang proyek mangkraknya pemerintah," kata Fauzi.
"Maka dari itu Koperasi terus mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan RPB dan bagaimana RPB dapat membawa manfaat besar kepada masyarakat petani cabai di Kabupaten Bara," tandasnya.
Reporter : Reza
Belum ada Komentar untuk "Pasta Cabai Terjual 2,6 Ton di Tahun 2024, RPB: Bukti Awal Keberhasilan Koperasi BAJA sebagai Pengelola"
Posting Komentar