Tak Terpengaruh Pelemahan Mayoritas Bursa di Asia, IHSG Bertahan di Zona Hijau

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di hari pertama perdagangan bursa di tahun 2025, mampu mempertahankan kinerja positif dengan ditutup di zona hijau.

IHSG yang mendapat kabar positif dari kebijakan PPN yang berubah di penghujung tahun ditutup menguat 1,18% di level 7.163,205.

Bahkan IHSG menguat ditengah melemahnya mayoritas bursa di Asia pada perdagangan awal tahun ini.

Kabar buruk melemahnya bursa di Asia tetap perlu dicermati sekalipun IHSG bergerak anomali pada perdagangan hari ini.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, secara fundamental, IHSG mendapatkan topangan dari data manufaktur di tanah air yang kembali mengalami ekspansi.

"Data tersebut menggambarkan bahwa secara fundamental kinerja ekonomi di tanah air mengalami pemulihan, ditengah memburuknya geopolitik serta geoekonomi belakangan ini," ujarGunawan di Medan,  Kamis (2/1/2025).

Namun tidak halnya dengan nilai tukar Rupiah. Mata uang Rupiah disebutkan Gunawan melemah seiring dengan memburuknya sejumlah sentimen.

Beberapa sentimen yang membuat Rupiah terpuruk diantaranya adalah membaiknya imbal hasil US Treasury beserta kinerja USD Index.

Sementara itu, laju tekanan inflasi di tanah air masih sesuai ekspektasi, dimana inflasi inti masih berada di bawah 2.3%, dan inflasi di tahun 2025 sebesar 1.57%.

Selain itu, data Indonesia Nikkei manufacturing PMI mengalami kenaikan menjadi 51.2 pada bulan Desember. Atau jauh lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 49.6.

Namun Rupiah tidak mendapatkan dorongan penguatan dari sejumlah data internal yang mengalami pemulihan, hingga akhirnya ditutup melemah di level 16.190 per Dolar AS.

"Bahkan Rupiah juga sempat melemah hingga ke level 16.260 per Dolar AS sebelum akhirnya berbalik arah," sebutnya.

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat di level $2.643 per ons troy, atau sekitar 1.38 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini