Kenaikan Tarif AS Ditunda, IHSG dan Rupiah Balik Badan ke Zona Hijau
LensaMedan - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda kenaikan tarif kepada Meksiko selama 1 bulan.Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada juga menyampaikan kabar bahwa Presiden AS turut menunda kenaikan tarif untuk Kanada yang semestinya diberlakukan pada bulan Februari ini.
Perubahan kebijakan tersebut sejauh ini telah mendorong penguatan pada kinerja bursa saham di Asia.
Penundaan kenaikan tarif tersebut salah satunya dipicu oleh kesepakatan antara Meksiko dengan AS, dimana Meksiko dikabarkan mengerahkan 10 ribu tentaranya ke perbatasan untuk menghentikan perdagangan obat terlarang.
Sontak kesepakatan tersebut memicu penguatan mayoritas bursa saham di Asia.
"Termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga dibuka menguat di level 7.051 pada sesi pembukaan," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Selasa (4/2/2025).
Tak hanya IHSG, mata uang Rupiah disebutkan Gunawan juga turut dibuka menguat di level 16.350 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Kinerja Dolar AS terpantau mengalami tekanan, sekalipun imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan.
Pasar lebih melihat kesepakatan penundaan kenaikan tarif, dibandingkan dengan sejumlah indikator ekonomi AS yang seharusnya bagus buat Dolar AS.
Meski demikian, kesepakatan tersebut belum sepenuhnya menjadi kabar baik bagi pelaku pasar, dikarenakan kenaikan tarif masih berlaku untuk China sebagai motor penggerak ekonomi terbesar setelah AS.
"Pada hari ini, IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 7.030 hingga 7.100. Sementara mata uang Rupiah berpeluang akan berada dalam rentang 16.330 hingga 16.380 per Dolar AS," kata Gunawan.
Di sisi lain, harga emas naik ke level US$2.822 per ons troy. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Kenaikan Tarif AS Ditunda, IHSG dan Rupiah Balik Badan ke Zona Hijau"
Posting Komentar