Tak Mampu Bangkit, IHSG dan Rupiah Terpuruk
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini.IHSG melemah 1,11% di level 7.030,058 setelah sempat terpukul hingga ke level 6.933 di sesi perdagangan pertama.
IHSG bahkan sempat ditransaksikan dibawah level psikologis 7.000, sebelum akhirnya mampu berbalik melawan tekanan dan mengurangi kerugiannya.
Walau melemah, investor asing sendiri masih membukukan transaksi beli bersih senilai Rp297 miliar.
Penutupan IHSG yang masih mampu diatas level psikologis 7.000, menjadi isyarat bahwa pasar saham masih mampu melawan tekanan akibat sentimen buruk seperti kebijakan ekonomi pemerintah AS yang mulai melakukan perang dagang.
Selain itu, rilis data deflasi tanah air juga turut menjadi pendorong membaiknya kinerja pasar keuangan hari ini.
BPS merilis tekanan harga di awal tahun ini mereda, yang menjadi kabar baik bagi konsumen ditengah tingginya sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat seperti cabai.
Di sisi lain, mata uang Rupiah ditutup melemah di level 16.430 per Dolar AS.
Kinerja mata uang Rupiah terpukul seiring dengan potensi tekanan laju inflasi yang besar efek dari pedagang saat ini.
Pelaku pasar sangat mengkhawatirkan dampak dari perang dagang tersebut justru memicu sikap proteksionis yang akan dilakukan negara lainnya.
Baik sebagai bentuk serangan balasan atau sebagai langkah antisipatif menjaga surplus neraca dagangnya.
Padahal jika berkaca kepada indikator imbal hasil US Treasury justru mengalami penurunan pada perdagangan hari ini yang semestinya menjadi angin segar bagi kemungkinan penguatan mata uang Rupiah. Namun fakta justru berbicara sebaliknya.
Sementara itu, harga emas yang sempat tertekan di awal perdagangan, justru mengalami penguatan di sesi perdagangan sore.
Emas ditransaksikan dikisaran US$2.797 per ons troy, atau naik menjadi Rp1,48 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Mampu Bangkit, IHSG dan Rupiah Terpuruk "
Posting Komentar