Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah
LensaMedan - Hal buruk kembali menerpa pasar keuangan di Asia, dimana China justru mengalami deflasi yang lebih besar dari proyeksi sebelumnya.
Pada bulan Februari, China membukukan deflasi sebesar atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,1% secara bulanan (month to month).Termasuk juga untuk inflasi secara tahunan yang mengalami deflasi sebesar 0,7% atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,4%. Termasuk juga inflasi di level produsen yang alami deflasi sebesar 2,2%.
Data ekonomi tersebut menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, tentunya menjadi gambaran perlambatan ekonomi China di masa yang akan datang.
Pasar tentunya meragukan pemulihan ekonomi China. Ditambah dengan perang dagang yang baru saja dimulai, dimana aktifitas manufaktur ekonomi China berpeluang alami perlambatan nantinya.
Kondisi kian diperparah seiring dengan masalah serupa yang terjadi di AS, dimana AS yang memberlakukan kebijakan kenaikan tarif akan memicu terjadinya perlambatan ekonomi di negara lain, termasuk ekonomi AS itu sendiri.
"Kebijakan kenaikan tarif tersebut bisa menjadi kabar buruk dalam jangka panjang, karena perang dagang akan menjadi isu utama ekonomi selama pemerintahan Presiden Donald Trump," ujar Gunawan di Medan, Senin (10/3/2025).
Gunawan menyebutkan, dalam sepekan kedepan, pasar akan dibanjiri oleh agenda ekonomi baik dari tanah air maupun eksternal.
Sejumlah agenda penting dari tanah air adalah data penjualan kendaraan bermotor, indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel.
Sementara itu data penting eksternal meliputi Inflasi AS, lelang obligasi AS, hingga klaim pengangguran.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah pada perdagangan pagi ini dibuka melemah.
IHSG yang dibuka melemah di level 6.618 diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.570 hingga 6.650. Sementara mata uang Rupiah yang melemah pagi ini di level 16.300, diproyeksikan akan berada dikisaran level 16.250 hingga 16.350 per Dolar AS.
Di sisi lain harga emas ditransaksikan menguat ke level US$2.912 per ons troy, atau sekitar Rp1,53 juta per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah "
Posting Komentar