China Siap Berperang dengan AS, Rupiah dan IHSG Diproyeksikan di Zona Hijau
LensaMedan – Bursa di Asia pada perdagangan pagi ini mayoritas dibuka menguat, meski masih dalam rentang yang terbatas. Demikian pula dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat di level 6.577.
Kinerja positif juga ditunjukkan mata uang Rupiah yang ditransaksikan
menguat di level 16.250 per Dolar AS. Penguatan mata uang Rupiah terjadi disaat
imbal hasil US Treasury 10 tahun alami kenaikan menjadi 4.31% pagi ini.
Kebijakan pengenaan tarif oleh Presiden AS ini menurut Analis
Keuangan Sumatra Utara (Smut), Gunawan Benjamin membuat tekanan jual surat
utang mengalami peningkatan, dan membuat Dolar AS lebih diuntungkan dengan kebijakan
tarif tersebut.
Meski demikian pelaku pasar terus dibayangi ketakutan akan
perang dagang yang meluas, mengingat China telah menyatakan siap berperang
apapun dengan AS sampai akhir.
“Ketegangan ini tentunya memicu kekhawatiran akan tekanan
yang terjadi pada pasar keuangan nantinya. Pasar tengah menanti aksi balasan
yang telah direncanakan oleh sejumlah negara yang telah dikenaikan kenaikan
tarif impor AS sebelumnya, yang mengindikasikan bahwa koreksi di pasar keuangan
bisa saja terjadi, tanpa harus melihat kinerja fundamental ekonomi negara
masing-masing,” ujar Gunawan di Medan, Kamis (6/3/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini
masih mengalami penguatan di level 16.250 per Dolar AS. Rupiah masih mampu
menguat meskipun Dolar AS ditopang oleh data keuangan yang positif buat Dolar
AS.
Rupiah diproyeksikan akan berada dalam 16.230 hingga 16.400,
sementara IHSG diproyeksikan berada di zona hijau dalam rentang 6.530 hingga
6.650.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan mengaut di level US$2.925
per ons troy, atau sekitar Rp1,54 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "China Siap Berperang dengan AS, Rupiah dan IHSG Diproyeksikan di Zona Hijau"
Posting Komentar