IHSG dan Rupiah Kembali Ditutup Melemah
LensaMedan - Kinerja mata uang Rupiah yang sempat menguat di awal sesi perdagangan, namun berbalik arah dan ditutup melemah di level 16.550 per Dolar AS.Pelemahan Rupiah ini menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, telah memicu tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat melemah hingga menembus level psikologis 6.000.
IHSG bahkan sempat terpuruk hingga ke level 5.967 pada sesi perdagangan pertama, sebelum akhirnya ditutup melemah 1.55% di level 6.161,218.
"Selama sesi perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang yang cukup lebar 5.957 hingga 6.269," ujar Gunawan di Medan, Senin (24/3/2025).
Gunawan menyebutkan, tekanan pada IHSG terjadi pada saat bursa di Asia justru mayoritas ditutup menguat pada hari ini.
Awalnya IHSG juga sempat menguat di sesi pertama, namun IHSG alami tekanan jual seiring dengan pelemahan Rupiah itu sendiri.
IHSG kembali bergerak anomali dibandingkan dengan kebanyakan bursa di Asia lainnya.
Ditengah minimnya agenda ekonomi pada perdagangan hari ini. Tekanan jual masih terus berlanjut di pasar saham, setelah pada akhir pekan kemarin asing juga melakukan transaksi jual bersih senilai Rp2,35 triliun.
Secara teknikal IHSG sejauh ini mampu berbalik saat menyentuh level psikologis 6.000.
Level tersebut menjadi level support terkuat IHSG sejauh ini, yang menyelamatkan IHSG dari pelemahan yang lebih besar.
"Dan pelemahan Rupiah di sisi lain memang lebih menggambarkan bagaimana Dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya. Seiring dengan membaiknya imbal hasil US Treasury ditambah dengan membaiknya kinerja USD Index," sebutnya.
Di sisi lainnya, harga emas dunia terpantau bergerak stabil dikisaran level US$3.023 per ons troy, atau sekitar Rp1,61 juta per gram.
Minimnya sentimen pasar membuat harga emas relatif stabil selama sesi perdagangan berlangsung. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Kembali Ditutup Melemah"
Posting Komentar