IHSG Menguat, Rupiah Betah di Zona Merah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan kinerja positif dengan berhasil ditutup menguat ditengah tekanan yang terjadi pada mayoritas bursa di kawasan asia.Penguatan ini terjadi saat pelaku pasar di Asia masih dihantui kekhawatiran seiring dengan tensi perang dagang yang kian memanas.
Ditambah dengan kekuatiran akan kian memburuknya ekspektasi terjadinya resesi yang akan dialami oleh ekonomi AS.
IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat 1.82% di level 6.665.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG yang jauh melampaui kinerja bursa di Asia kebanyakan ini justru terjadi saat investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp332 miliar.
"Data penjualan ritel tanah air yang mengalami peningkatan sebesar 0,5% pada bulan Januari mampu menjadi angin segar bagi IHSG," ujar Gunawan di Medan, Rabu (12/3/2025).
Selain itu kata Gunawan, IHSG juga tidak mendapatkan topangan dari kinerja mata uang Rupiah yang ditutup turun.
Mata uang Rupiah melemah ke level 16.440 per Dolar AS. Pelemahan Rupiah terjadi disaat imbal hasil US treasury justru bergerak sideways, yang artinya Dolar AS juga tidak ditopang dengan kinerja sejumlah data keuangan di AS.
"Selanjutnya, pelaku pasar tengah menanti rilis data inflasi AS yang akan menjadi penggerak perdagangan besok. Sayangnya, bagaimanapun rilis data inflasi AS tetap akan berpeluang memberikan implikasi negatif terhadap pasar," katanya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan stabil di level $2.913 per ons troy, atau sekitar Rp1,54 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Menguat, Rupiah Betah di Zona Merah "
Posting Komentar