Khawatir AS akan Naikkan Tarif ke Indonesia, IHSG Diperdagangkan Melemah

 

LensaMedan - Data penjualan ritel AS pada bulan Februari merealisasikan kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kinerja penjualan ritel AS di Februari hanya tumbuh 0,2% secara bulanan, atau lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya di level 0,6%.

Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin,mengatakan, melemahnya kinerja penjualan Ritel AS menguatkan spekulasi bahwa ekonomi AS kian dekat dengan potensi resesi.

Selain data penjualan ritel AS, sejak akhir pekan kemarin pasar keuangan mulai dikhawatirkan bahwa Presiden AS Donald Trump berpeluang menaikan tarif impor ke sejumlah negara yang alami surplus perdagangan dengan AS.

Ini berarti Indonesia termasuk ada di dalam daftar negara yang potensial dikenakan kenaikan tarif.

Kabar ini akan membayangi pasar keuangan di tanah air dan berpeluang memicu tekanan.

"Bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini mayoritas ditransaksikan di zona hijau, tetapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap alami pelemahan di level 6.458 pada sesi pembukaan perdagangan. Dan sejauh ini mencoba mendekati level psikologis 6.400," kata Gunawan di Medan, Selasa (18/3/2025).

Sementara itu, lanjut Gunawan, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level 16.385 per Dolar AS.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang sedikit mengalami tekanan di level 4,293%, mengindikasikan bahwa Dolar AS sedang berada dalam tekanan seiring dengan meningkatnya spekulasi bahwa ekonomi AS tengah alami pelemahan.

Rupiah berpeluang untuk berada di kisaran 16.350 hingga 16.400 per Dolar AS. Sementara IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.350 hingga 6.480.

"Penguatan Rupiah akan menjadi katalis positif bagi IHSG, ditengah kemungkinan IHSG yang sejauh ini bergerak anomali dibandingkan dengan bursa di Asia lainnya," terangnya.

Terpisah, harga emas ditransaksikan menguat di level &S$3.005 per ons troy, atau sekitar Rp1,6 juta per gramnya. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini