Naik 3,29%, Luas Panen Padi di Sumut Tahun 2024 Capai 419,46 Ribu Hektare


LensaMedan  - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat, luas panen padi pada 2024 mencapai 419,46 ribu hektare.

Luas panen ini menurut Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, mengalami peningkatan sebesar 13,35 ribu hektare atau 3,29% dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 406,11 ribu hektare.

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 39,64 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 187,49 ribu hektare.

"Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 227,13 ribu hektare, mengalami peningkatan sekitar 49,38 ribu hektare atau 27,78% dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 yang sebesar 177,75 ribu hektare," ujar Asim di Medan, Rabu (5/3/2025).

Asim menyebutkan, untuk produksi padi, pada 2024 tercatat sebanyak 2,20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami peningkatan sebanyak 117,40 ribu ton atau 5,62% dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebanyak 2,09 juta ton GKG.

Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Februari, yaitu sebesar 0,34 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Bulan Desember, yaitu sekitar 0,11 juta ton GKG.

Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2024 dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada Subround Mei-Agustus 2024 yaitu sebesar 0,08 juta ton GKG (13,78%) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan produktivitas padi pada Subround Mei-Agustus 2024, serta penurunan luas panen padi pada Subround Mei-Agustus 2024 sebesar 14,89 ribu hektare (12,48%) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Di sisi lain, peningkatan produksi padi terjadi pada Subround Januari-April 2024 dan September-Desember 2024, masing-masing sebesar 0,08 juta ton GKG (9,04%) dan 0,13 juta ton GKG (19,71%) dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 184,79 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 903,87 ribu ton GKG.

"Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 1,09 juta ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 175,01 ribu ton GKG (19,16%) dibandingkan 2024 yang sebesar 913,64 ribu ton GKG," katanya.

Asim menambahkan, pada 2024 lalu, penurunan produksi padi terjadi di beberapa wilayah seperti Kabupaten Karo, Kota Binjai, dan Kabupaten Nias Barat.

Sementara di beberapa kabupaten/kota justru mengalami kenaikan produksi padi, misalnya di Kabupaten Labuhan Batu, Simalungun, dan Pakpak Bharat.

Pada 2024, 3 kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Deli Serdang, dan Simalungun.

Sementara itu, 3 kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Tanjung Balai, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, dan Kota Tebing Tinggi.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Deli Serdang, dan Mandailing Natal.

Sementara itu, 3 kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Tanjung Balai, Tebing Tinggi, dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

Potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2025 dibandingkan Subround yang sama pada 2024 terjadi di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Nias Utara, dan Nias.

"Sementara itu, potensi kenaikan produksi padi pada Subround Januari–April  2025 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan," tambahnya.

Dilanjutkan Asim, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 1,26 juta ton beras, atau mengalami peningkatan sebesar 67,34 ribu ton (5,62%) dibandingkan 2023 yang sebesar 1,20 juta ton.

Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Februari, yaitu sebesar 0,20 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada Bulan Desember, yaitu sebesar 0,06 juta ton.

Pada Januari 2025, produksi beras diperkirakan sebanyak 0,11 juta ton beras, dan potensi  produksi beras sepanjang Februari hingga April 2025 ialah sebesar 0,52 juta ton.

"Dengan demikian, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 0,62 juta ton beras atau mengalami peningkatan sebesar 0,10 juta ton (19,16%) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2024 yang sebesar 0,52 juta ton beras," pungkasnya. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk " Naik 3,29%, Luas Panen Padi di Sumut Tahun 2024 Capai 419,46 Ribu Hektare"

Posting Komentar

Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Warisan Sejarah Dibangun dengan Putih Telur

LensaMedan – Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman bukan sekadar tempat ibadah. Masjid ini yang berdiri megah di Jalan Medan Sunggal, Ke...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel