Pelaku Pasar Memilih Menunggu, IHSG dan Rupiah Beda Arah
LensaMedan - Tekanan jual di pasar saham Asia mereda pada perdagangan pagi ini. Kinerja bursa di Asia ditransaksikan sideways dengan kecenderungan menguat.Walau demikian, tekanan jual yang melanda bursa saham AS pada perdagangan sebelumnya, masih membayangi kinerja pasar saham di Asia.
Terlebih setelah pengumuman kenaikan tarif impor AS menjadi 50% untuk produk baja dan aluminium dari Kanada.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, menilai, kebijakan tersebut sebagai bentuk balasan AS ke kanada, setelah kenaikan tarif untuk listrik yang dijual AS ke kanada sebelumnya.
Selain kebjakan kenaikan tarif yang memicu perang dagang, pasar keuangan global saat ini juga tengah dibayangi kekhawatiran ancaman resesi.
Harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan menjadi salah satu indikatornya.
Dimana dalam satu bulan terakhir, harga minyak mentah turun dari kisaran US$74 per barel, menjadi US$66 per barel pagi ini.
"Pelemahan harga minyak mentah tersebut mengindikasikan lemahnya belanja, sekaligus menjadi indikator akan kemungkinan memburuknya kinerja ekonomi global," ujar Gunawan di Medan, Rabu (12/3/2025).
Pelemahan harga minyak disebutkan Gunawan juga sangat potensial menekan harga saham emiten di bursa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini menguat di level 6.566. Pelaku pasar saat ini tengah menanti rilis data inflasi AS yang akan menjadi sentimen penggerak selanjutnya.
Dan pelaku pasar akan mengambil sikap wait and see, sehingga IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 6.500 hingga 6.590.
Sementara itu, mata uang Rupiah terpantau melemah di kisaran level 16.420 per Dolar AS. Pelemahan Rupiah ini akan membebani IHSG.
Rupiah dan IHSG masih akan menanti bagaimana realisasi penjualan ritel di tanah air pada bulan Januari.
"Data tersebut akan menjadi satu-satunya data dari tanah air yang potensial merubah pergerakan IHSG dan Rupiah," terangnya.
Di sisi lain, harga emas relatif stabil dikisaran US$2.914 per ons troy, atau sekitar Rp1,54 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pelaku Pasar Memilih Menunggu, IHSG dan Rupiah Beda Arah "
Posting Komentar