Tertolong Sentimen Teknikal, IHSG dan Rupiah Menguat

LensaMedan – Pasar saham di Asia mayoritas dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. Termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga dibuka menguat di level 6.404. 

Penguatan bursa saham di Asia akan menjadi sentimen positif bagi IHSG di perdagangan hari ini yang diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.350 hingga 6.500.

Meredanya tekanan jual yang melanda pasar keuangan di Asia lebih dimotori oleh sentimen teknikal, setelah terjadi tekanan pada perdagangan sehari sebelumnya.  

Sejauh ini, pelaku pasar dinilai Analis Keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, masih dihantui dengan kebijakan kenaikan tarif balasan yang dilakukan oleh AS sebelumnya. 

China, Kanada dan Meksiko akan melakukan aksi balasan dengan menaikkan tarif impor untuk barang-barang dari AS. Namun di sisi lain, AS justru berpeluang menambah kebijakan kenaikan tarif ke mitra dagangnya tersebut. 

Pasar tengah mewaspadai realisasi dari serangan balasan dari setiap negara dalam waktu dekat ini. Perang dagang yang kian memanas membuat pasar keuangan berpeluang untuk bergerak sangat volatile nantinya. 

Pelaku pasar tengah menanti pidato dari Presiden AS yang akan dilangsungkan pada pagi ini. Pidato. Presiden AS bisa saja merubah arah pergerakan pasar saham maupun pasar keuangan secara keseluruhan. 

“Jadi pelaku pasar akan menaruh kewaspadaan tinggi akan kemungkinan pergerakan pasar yang berubah arah seketika,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (5/3/2025).

Sementara itu, mata uang Rupiah juga ditransaksikan menguat di level 16.400 per Dolar AS pada sesi perdagangan pagi ini. Padahal mata uang Dolar AS diuntungkan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di atas 4.2%. 

“Dolar AS berpeluang untuk menguat terhadap mata uang di Asia tanpa terkecuali Rupiah,”sebutnya. 

Di sisi lain, harga emas berbalik  mengalami tekanan di level US$2.906 per ons troy, atau sekitar Rp1,54 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini